Selasa, 19 Juli 2016

KASKUS ROAD TO SUMATERA 2016 (Mudik Bareng Kaskus to Sumatera 2016)

       Pertama kali bikin blog karena tiba tiba pengen nulis cerita Mudik Lebaran Idul Fitri ke Sumatera tahun 2016 melalui jalur darat. Ya namanya juga anak rantau, mudik adalah sesuatu yang paling ditunggu dan hal yang paling spesial tiap tahunnya. Bertemu orang orang yang kita sayangi tentunya itu salah satu tujuan mudik yang paling utama.


         Okeh saya coba merangkai kata untuk bercerita mengenai Mudik Lebaran ke kampung halaman saya tahun 2016 ini. Sebelumnya saya coba flashback dulu ke tahun 2008. Sebenarnya mudik melalui darat sudah pernah saya lakukan yaitu pada tahun 2008, waktu itu umur saya belum genap 20 tahun. Karena umur saya belum genap 20 tahun maka saya memutuskan untuk menjadi driver aka supir cadangan pada waktu itu. Karena sewaktu itu status masih Mahasiswa tingkat 2 pada salah satu Universitas Negeri di Jawa Barat,maka mudik gratis merupakan hal yang bermanfaat untuk mengurangi cost di negeri orang. hahahah. Kebetulan om saya yang mengajak mudik, so sudah dipastikan gratis. Tapi karena waktu mudik tahun 2008 saya tidak banyak mengambil foto selama perjalanan, maka mudik tahun 2016 aja yang saya ceritakan. Kebetulan mudik tahun 2016 ini saya sengaja jeprat jepret untuk dokumentasi. hehe.

   
         Sebulan sebelum Bulan Ramadhan, pikiran saya sudah mengenai mudik. Maklum tahun 2016 ini saya sudah yakin untuk mudik via jalur darat dan bergabung bersama Grup Mudik Kaskus Road to Sumatera yang tercipta pada tahun 2015 yang diketuai oleh om Sony aka Uda Sony. Dan Bulan yang penuh berkah pun tiba yaitu pada tanggal 6 Juli 2016, seluruh Umat Muslim di dunia melaksanakan Ibadah Puasa. Thread kaskus selalu saya pantau untuk mendapat informasi mudik, hingga akhirnya saya dimasukkan oleh uda sony kedalam grup Whatsapp para pemudik Sumatera yang ingin mudik bareng Tahun 2016 ini. Dan setelah penuh pertimbangan, akhirnya saya sendiri tidak jadi membawa mobil. Hal itu dikarenakan cuti yang tidak bisa lama dan ternyata mobil saudara ada 4 mobil yang ikut konvoi mudik bersama kaskus. Dari 4 Mobil tersebut drivernya hanya ada 7. 4 driver pernah lewat lintas sumatera dan 3 driver lagi belum pernah menyentuh tanah sumatera. Hal ini yang membuat saya untuk bergabung dengan mobil saudara untuk bantu bantu nyetir mudik. Setelah diputuskan tanggal keberangkatan, kami memutuskan untuk berangkat pada tanggal 30 Juni setelah buka puasa. Pada hari Minggu tanggal 26 Juni 2016, kami berkumpul untuk mengambil seragam "Mudik Kaskus Road to Sumatera" yang sudah dibawa oleh Uda Sony.


      Jeng jeng jeng jeng, tanggal 30 Juni pun tiba. Saya berangkat ke kantor seperti biasa dan rencananya akan ijin ke Pak bos biar bisa balik jam setengah dua siang. Pak bos saya pun mengijinkan saya untuk bisa pulang lebih awal karena saya menceritakan akan mudik ke Sumatera dengan jalur darat. Tepat pukul setengah dua siang, saya pun bergegas menuju parkiran motor kantor dan melaju ke rumah untuk istirahat sejenak. 30 menit saya sampai rumah, fyi kantor saya di blok M dan rumah saya di Ciputat. Kondisi jalan pada H-6 waktu itu memang sudah lengang, sehingga Motor Vario 110cc saya dapat digeber biar cepat sampai rumah. Sampai dirumah saya langsung tidur hingga pukul setengah lima. 2 jam cukup untuk tidur siang dan mengisi tenaga untuk perjalanan menuju sumatera. Setelah selesai cek and ricek barang bawaan termasuk Drone yang akan saya bawa, maka saya lekas mandi dan bersiap menunggu waktu berbuka puasa. Setelah berbuka puasa, saya bergegas untuk order uber ke depok kerumah saudara yang menjadi titik kumpul sebelum keberangkatan. Saya memilih naik uber dikarenakan barang bawaan saya yang lumayan banyak, yaitu ada 1 koper titipan istri, 1 dus kueh, carrier baju saya dan tas drone saya. Kebetulan Istri tercinta tidak bareng sama saya dikarenakan doi lagi isi 5 bulan. Jadi lebih safe naik atas aja.


Kaos dan Stiker KRTS 2016


     Uda sony sedang sibuk membagikan kaos dan stiker KRS 


Lagi serius ngomongin jalur mana nih hahaha




    Jam 8 teng saya sudah sampai di depok 2 di rumah sepupu dan menunggu saudara lain yang akan konvoi bareng. Sedangkan anggota kaskus road to sumatera lainnya yang berangkat tanggal 1 ada yang meeting point jam 7 malam di KM43 dan jam 9 malam di KM 43. Meeting point di KM43 selain untuk menunggu anggota konvoi, tetapi juga untuk membeli tiket kapal penyebrangan ke Bakauheuni. Di KM 43 ini kendaraan akan mendapatkan jalur khusus yaitu jalur merah ketika memasukin pelabuhan Merak sehingga tidak perlu antri membeli tiket penyebrangan lagi. Anggota mudik kaskus lainnya yang jalan tanggal 30 sudah dari jam 7 dan jam 9 malam berkumpul di KM 43.




    Ready to go

       Akhirnya setelah menunggu saudara yang akan konvoi bareng, akhirnya tepat  pukul 22.30 kami berangkat menuju Merak. Malam itu kondisi hujan deras dan membuat perjalanan di tol agak perlahan karena mulai padatnya arus mudik pada tgl 30. Hampir pukul 00.00 kami tiba di KM 43 untuk membeli tiket penyebrangan dan membeli perbekalan untuk sahur. Pukul 00.30 kami melanjutkan perjalanan menuju Merak dengan harapan sebelum matahari terbit kami sudah tiba di Bakauheni. Kami tiba di pintu masuk dermaga Merak sekitar pukul 01.30 dinihari dengan kondisi antrian yang sudah mulai padat.

     Setelah masuk di dermaga akhirnya kami menunggu sekitar 2 jam untuk memasukin kapal. Setelah 2 jam akhirnya kami memasuki kapal KMP Elysa yang berukuran sedang. Setelah memasuki kapal, ternyata 1 mobil rombongan keluarga saya terpisah kapal karena dialihkan ke dermaga 2. KMP Elysa lumayan bagus kapalnya. Namun Mushollanya sangat kecil dan kurang memadai untuk menampung Jamaah Sholat Subuh waktu mudik. Toilet ada yang bersih banget ada juga yang kotor banget wkwkwk. Pukul 3:31 pagi kami memasuki kapal dan turun Bakauheuni pukul 5:28, tidak sampai 2 jam sudah touch down lampung. KMP Elysa ini termasuk cepat, karena ada beberapa KMP yang kami potong ketika perjalanan ke Bakauheuni.



Kondisi jalan masih lancar ketika masuk gerbang tol cikupa


 Pembelian tiket ASDP jalur merah di Merak


 TS Narsis dulu ama temen yang balik ke palembang, kebetulan ketemu di KM 43


Kondisi Merak yang semakin malam semakin ramai

KMP Elysa yang sedang bongkar muatan



Jeng jeng, aroma pulau sumatera memang beda dari pulau jawa hehe. Semangat saya sebagai driver termuda sangat menggebu gebu ingin menyetir, maklum sudah 8 tahun sejak terakhir kali mudik ke sumatera tahun 2008 lalu via darat juga. Kemudian kami melanjutkan perjalanan melalui lintas tengah dan sepakat menunggu 1 mobil rombongan keluarga alias om saya yang beda kapal tadi di RM Siang malam sekitar 30 menit dari Pelabuhan Bakauheuni. Kami menunggu hampir 3 jam karena kapal yang ditumpangi oleh om saya sangat lambat.

 RM Siang Malam Kalianda 1


  RM Siang Malam Kalianda 2


Mobil yang siap buat digeber dan melintasi jalur lintas sumatera :D


       Akhirnya pukul 9 kami melanjutkan perjalanan ke Batu Raja. Kebetulan mau mampir ke rumah Family di Batu raja. Jam 11 saya mengambil alih kemudi mobil Grand livina milik sepupu. Dengan knalpot racing saya langsung tancap gas dengan memperhatikan rombongan di belakang tentunya. Jalan lintas tengah mayoritas 80% mulus menjelang ke kota bumi, terkadang ada juga lubang dan sambungan aspal yang membuat mobil bergoyang goyang. Sebelum masuk ke kota bumi, kami sempat mendapat pengalihan arus lalu lintas ke jalur alternative karena kata Pak polisi jalur depan macet. Padahal jalan yang kami mau lewati sesuai dengan jalur GPS yang ada di HP. Dan ternyata jalur dari Pak Pol sangat jelek dan berlubang, sampe sampe mobil Grand livina sepupu kandas. Saya dan rombongan sempat kesal dan bingung apa tujuan Pak Pol mengalihkan arus lalu lintas. Akhirnya kami menemukan juga jalan utama dan kembali ke trek awal. Namun 30 menit kemudian, ada lagi pengalihan arus dari Pak Pol. Saya mau menerobos namun tidak bisa. Alhasil jalannya kembali jelek dan berlubang lubang.

 Kondisi jalan becek yang berlubang sepanjang hampir 5km


Baru nemu Pom bensin yang merk ini nih wkwkwkw 


Yang 1 udah ngacir, sisa 3 deh

       Menurut hemat saya, waktu kami terbuang sekitar 2 jam gara gara 2 kali pengalihan arus lalu lintas. Pukul 2 Kami sampai di Kota bumi dan berhenti di Musholla untuk menunaikan Sholat Zuhur serta melakukan Jamak ke Ashar untuk menghemat waktu. Pukul 2.30 kami melanjutkan perjalanan ke Batu raja dan tiba di batu raja pukul 5.00 sore.


 Take with drone di rumah sepupu di Batu raja






Kami pun beristirahat sembari meluruskan pinggang, terutama para supir yang sudah nyetir selama perjalanan. kami rombongan 4 mobilpun saling bergantian untuk mandi karena kama mandinya cuma ada 2.Hehe. Waktu berbuka puasa pun tiba, tuan rumah yaitu sepupu saya sudah menyiapkan menu berbuka puasa. Kamipun langsung menyantapnya. Saya tidak terbisa makan nasi langsung pas buka puasa, sehingga setelah minum the manis hangat dan 2 biji gorengan perut saya sudah terasa penuh. Sembari antri mandi dan Sholat Maghrib, saya dan ahli hisab lainnya (perokok) mojok di luar untuk udut terlebih dahulu. Ibarat kata pepatah lama, “wis mangan ora udut its not good”. Ahhaha. Jam 8 malem ane dapat kabar dari om yang kebetulan paling dituakan pas mudik ini, dia bilang kalau tuan rumah memberikan opsi untuk menginap disini dulu dan setelah sahur baru melanjutkan perjalanan. Saya yang masih menggebu gebu mendengar itu langsung tidak setuju dengan ajakan tuan rumah. Namun disinilah terjadinya sedikit kericuhan dimana 2 mobil yang penumpangnya mayoritas masih muda, mereka ingin perjalanan dilanjutkan. Namun 2 mobil lagi yang mayoritas penumpangnya sudah lawas, ingin istirahat dan perjalanan dilanjutkan besok setelah Sahur. Akhirnya keputusannya jam 9 untuk dirembukkan baiknya bagaimana. Saya mengajak driver 2 mobil yang ingin melanjutkan perjalanan ke alfamart, kebetulan mereka semua ahli hisab. Sembari membeli stok udut, kami ngobrol ngobrol untuk tetap melanjutkan perjalanan mala mini. Kebetulan di alfamart tempat kami nongkrong, ada Pak Polisi yang mampir juga di alfamart tersebut. Saya coba menanyakan kepada polisi tersebut jalur mana yang baiknya kami lewati di malam hari jika ingin ke Pekanbaru. Dia memberikan saran lewat timur melewati prabumulih dan Palembang karena kata pak pol tersebut di daerah lahat ada longsor dan jalan menjadi 1 jalur. Selain itu dia memberitahukan kalau jalan ke prabumulih dan Palembang tetap ramai hingga 24 jam, berbeda jika melewati lintas tengah melalui lahat. Dia mengatakan jalur ke lahat agak sepi untuk malam hari. Untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan, dia menyarankan kami lewat timur.


Setelah mendapatkan info tersebut, kami yang ingin melanjutkan perjalanan segera bergegas bersiap siap untuk melanjutkan perjalanan. Namun 1 mobil yang tadinya ingin menginap, ternyata akhirnya ikut juga bersama kami. Saya ambil alih kemudi Mobil Ertiga saudara karena dia masih belum berani nyetir malem di sumatera. Jam 11 kami jalan menuju prabumulih dan lanjut ke Palembang. Kami sampai di Palembang pukul 2 dinihari. Karena belum masuk waktu sahur, kami terus melanjutkan perjalanan ke kota jambi, dan akhirnya kami istirahat sembari sahur pada pukul 4 dini hari didaerah sungai lilin. Setelah sahur dan Sholat subuh, kami beristirahat untuk tidur di pom bensin sekitar 2 jam.



 Sebelum tancap narsis dulu


 Pom bensin ini gede banget dan bagus, ada penginapan juga
lokasi sekitaran sungai lilin


         Pukul 7 kami langsung tancap gas lagi menuju Jambi dan lanjut ke Pekanbaru. Jam 12 kami pun memasuki Muaro jambi dan terus melanjutkan perjalanan. Keindahan sungai Batanghari di Jambi menemani perjalanan kami menuju Pekanbaru. Jalan dari Palembang ke Jambi lumayan mulus, 80 persen mulus disertai tambelan aspal, lubang serta jalan bergelombang. Jalan dari Jambi ke Provinsi Riau lebih mulus lagi karena kombinasi aspal beton serta aspal alus dan lebar.

 Menuju Prov Riau


Lurus dan alus jalanannya


Tanjakan dan berkelok


     Kontur jalan yang berkelok kelok serta naik turun membuat ketagihan nyetir deh di sumatera.hehe. Jalan dari Jambi ke Provinsi riau lumayan banyak perubahan dari lebar jalan hingga lebih banyak aspal beton. Pukul 17:00 kami memasuki Kota rengat atau provinsi Indragiri hulu. Ketika waktu berbuka puasa hampir masuk, kebetulan kami melewati posko mudik dari Provinsi Indragiri hulu yang sedang membagi bagikan makanan berbuka puasa kepada tiap kendaraan yang lewat. Alhasil mulai dari bubur, kurma hingga nasi box kami dapatkan dari posko mudik tersebut. Lumayan gratis buka puasanya. Hehe. Pada pukul 18:23 kami berbuka puasa dan berhenti di sebuah surau di daerah ukui kalo tidak salah.



 Gerbang muaro bungo


 Rengat Indra giri hulu


 Pembagian Ta'jil dan nasi box oleh Pemda Indragiri Hulu


 Berbuka puasa di perbatasan daerah ukui


Surau yang tidak terlalu besar tapi indah


Tancap gas

       Setelah berbuka puasa dan Sholat, kami terus tancap gas. Rombongan kami terpisah, yang tadinya ingin menginap di Batu raja malah sudah duluan di depan kami dan mobil sepupu masih tertinggal 30 menit di belakang kami. Karena mereka sudah hapal trek lintim, kami memutuskan untuk terus saja dan bertemu di kampong saja. Akhirnya pukul 10 malam kami memasuki Kota pekanbaru. Kampung kami dari Pekanbaru berjarak sekitar 65km, dimana seharusnya hanya 1,5 jam saja. Namun karena kota pekanbaru saat itu sangat ramai, maka kami baru tiba di kampong pukul 12 malam. Voila… finally sampe juga di kampong setelah hampir 48 jam perjalanan.


       
Buko besamo dirumah besoknya :D


NB: Total bensin 550rb (Grand livina, Ertiga, Veloz) kurang lebih sama.



17 komentar:

  1. GO BLOG!!!! Teruskan menulis.. Bagus tulisannya. Informatif

    BalasHapus
  2. Mantapz om fyko... tp bener cm 550 rb ? Dr jkt-pekanbaru ya? (Ardian)

    BalasHapus
  3. Mantapz om fyko... tp bener cm 550 rb ? Dr jkt-pekanbaru ya? (Ardian)

    BalasHapus
  4. @hutomo etdah nongol lagi lau dimari
    @dyandra iyak om, kan total trip 1300an, pake pertamax abisnya 550rb. ane liat kurang lebih 17km/l hehe

    BalasHapus
  5. Itu bahan bakar sampai di tujuan akhir tidak diisi lagi full ya???

    BalasHapus
  6. Uda Sony, isi lagi di pekanbaru di kondisi 1/4 uda. karena di bangkinang suka langka bensin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti SPBU pas balik ke Jawa ada yang error. Masalahnya Ke Sumatera 600rban tapi balik ke jawa bisa lebih dari 900rb. Ya positif thingking saja.... mobil saya kali yang rusak

      Hapus
    2. Nah pas di lintim, di spbu yang lumayan besar. ambo isi 150rb dari setengah tangki gak full malah. pas di pekanbaru dari seperampat gak sampe 200 melimpah. memang takaran pombensin suka ngawur.

      Hapus
  7. Mantap om fyko informasi yang top untuk pemudik yg lainya

    BalasHapus
  8. Mantap om fyko informasi yang top untuk pemudik yg lainya

    BalasHapus
  9. Mantab omFyko, mudik selanjutnya bawa si go+ ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insha Allah om, biar ada duet DGCI yak hahahaha

      Hapus
  10. Selamat Sore Bang,
    mau tanya mengenai Lintas Tengah Sumatera,,gmn di sana Bang dah aman untuk kita lewati terutama di daerah2 sepi..
    Rencana ada Mudik ni mau Lewat Lintas Tengah karena dekat

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo om vicky, untuk tengah detailnya bisa cek di blog temen saya https://azraziana.blogspot.co.id/2016/07/mudik-bareng-kaskus-road-to-sumatera.html

      kalo saya kemaren tengah cuma sampe batu raja, sisanya masuk timur lagi. tapi untuk jalan malam sih aman2 aja asal ada konvoinya om. kalo gak ada konvoinya lebih baik jalan pagi saja. hehe btw mudiknya kmn om vicky?

      Hapus
  11. Salam Kenal Om,

    mau nanya, untuk 2018 ada rencana mudik lewat darat lagi kah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salken juga om, rencana ada tapi cuti lagi yang tidak mengijinkan. kalau mau gabung bisa di grup wa road to sumatera.

      Hapus